Podcast Bu Heni

KOPI PANAS Saved Me today

1 komentar
Pagi tadi, nembak si sulung Aldo ini biar mau berpose untuk foto yang harus dikumpulkannya di sekolah.

Setelah kemarin si emaknya ini gagal mencari foto "nggenah" dari anak yang suka ngibrit aja kalau mau dipotret siapa aja.

Kabarnya sih foto ini mau dipasang di buku rapornya yang baru. Walau kecewa sama hasil print out foto ini di warnet dekat rumahku, yaa...minimal udah bereslah tugas awak sebagai emak.

Dan si cowok hitam manis kecil ini, bisa senyum senang karena fotonya langsung diantar di depan kelasnya oleh si emak. Anget-anget langsung dari oven yaaaa :D


Yah, tugas demi tugas selesai. Njemur baju diantara kecemasan turunnya hujan. Ngedit nih foto, mencetak dan mengirimkannya ke sekolahan si Aldo, kemudian kembali pulang.

Hihi, lucu juga. Duluuu ketika si anak-anak masih kecil dan pada bayi, aku seriiing sekali menginginkan rumahku sepiii sejenak. Ingiiin sekali aku sendirian di rumah dan melakukan apa yang kusuka tanpa mereka. Untuk sejenak saja.

Dan kini, ketika keduanya sudah sekolah. Giliran aku bisa sendirian di rumah, lah seringnya aku bengong kesepian. Sepiiii banget. Apalagi tinggal di perumahan kota besar Surabaya nih, yang pagar rumah tetangga pada segede pintu gudang pabrik. Pun banyak suami-istri yang sama-sama kerja diluar rumah. Alhasil perumahanku sepiiii jugalaah.

Jadinya, mau tidak mau, suka tidak suka, televisi adalah teman terbaik pertamaku kala sendirian di rumah. Dengan tivi, aku merasa ditemani. Ada gambar manusia didalamnya. Ada suara. Jika cuman mendengarkan MP3 aja, gak cukup. Rasanya masih sepi.

Dan, itulah, sampai di rumah. Nyetel tivi, kemudian kembali mengambil manik-manik, kawat dan tang. MElanjutkan meronce manik bahannya peniti jilbab.

Sudah termakan waktu, dan sekaligus terkena imbas sepi sendirian itu tadi, aku biasanya jadi ngantuk bukan kepalang. JIka sudah tak tahan, maka kupejamkan mata sebentar sambil meletakkan handphone di dekat telingaku. Agar jika alarm sudah berbunyi, aku siap meluncur menjemput anak-anak.

Dan lalu, ketika anak-anak sudah beres kujemput satu per satu, biasanya mataku udah nggak bisa kompromi lagi. Aku ambruk saja, makbruk di belakang kedua anak lelaki yang asyik main game di komputer.

Lah 2 bocah ini ga pernah habis energinya. Heran juga deh. Dulu aku sepulang sekolah aja langsung tidur. Rasanya udah capek mau main-main lagi.

Untuk itulah, aku kemudian membutuhkan sentuhan panas dari KOPI PANAS.
sedikit usaha di dapur, dan jreng jreeng mataku siap beraksi lagi.

----
begitulah ceritaku dari Surabaya :D

1 komentar

  1. Begitulah cerita ku....
    Apa cerita mu....
    {sambil menyantap Indomie.. Sluurrrpp.....}

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊