Podcast Bu Heni

Dimudahkan Oleh Kekuatan Iman

6 komentar
Gelombang haru karena kepergian ulama gaul Uje, mendominasi media. Saya pun turut larut di dalamnya. Tidak ingin ketinggalan tayangan langsung di televisi. Seperti ingin ikut serta hadir di sana, turut mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

credit
Betapa kebaikan yang dilakukan manusia, menaikkan derajatnya begitu tinggi bahkan ketika akan diantar ke peraduan terakhirnya. Kebaikan Uje, perlu diteladani.

Kebaikan manusia juga yang mengantarkannya pada hidup yang dimudahkan. Ini saya lihat kemarin malam. Sebuah tayangan talkshow yang menghadirkan Tasripin, seorang anak kecil yang menjadi bapak untuk tiga adik-adiknya.

Yang menarik hati saya, adalah ketika diceritakan kegiatan sehari-hari Tasripin ini. Pagi, sebelum shubuh, anak ini pergi ke musholla untuk mengumandangkan azan shubuh. Lalu lanjut mengurus rumah tangga dan ketiga adiknya.

Anak sekecil itu menjadi muadzin?
subhanallah.
Inilah yang membuat pertolongan datang kepada Tasripin.
Karena jika ditinjau dari kondisi masyarakat sekitarnya, toh katanya, masih banyak yang lebih susah hidupnya dan kondisi rumahnya serta ekonominya. Lalu kenapa Tasripin yang ditemukan dan muncul di media?
Ini semata karena pertolongan Alloh SWT, atas jasanya yang tanpa sadar, dengan tulus membangunkan orang dan menyerukan kebaikan dengan mengumandangkan suara azan shubuh. Subhanallah. Pasti Tasripin sendiri pun tidak menyangka. Semoga Alloh SWT menjaga keimanannya sampai masa akhir.

Kembali ke cerita Uje. Satu persatu profil in memoriam ditayangkan kembali. Kesederhanaan bicara dan apa adanya dari Uje, yang bisa menyentuh hati semua orang. Sehingga semua orang tetap optimis akan mendapatkan hidayah dan bisa jadi lebih baik dari sebelumnya. Betapa tidak, Uje yang pecandu narkoba saja bisa jadi ulama. Kita tentu bisa menapaki jejak kakinya.

Namun ada satu tayangan yang begitu ngena di hati saya. Yaitu ketika ibunda Uje diwawancara. Dengan raut wajah yang tenang. Suara yang jelas. Tanpa air mata atau tanpa suara yang menahan tangis. Ibunda Uje merelakan kepergian putranya. Beliau mengatakan, "memang sudah waktunya Uje kembali. Sesungguhnya kita semua pun akan kembali. Hanya sekarang Uje yang kembali lebih dulu. Kami semua ikhlas menerima. Semoga Uje diterima amal baiknya oleh Alloh SWT. Dan semoga lahir Uje Uje baru lagi yang meneruskan tugas dakwah untuk umat".

Dalam ketenangan itu, kalimat yang terucap sangat mencerminkan betapa kuat iman beliau. Memang, ibunda Uje adalah seorang pendakwah juga, seorang ustadzah. Saya jadi ingat lagi, membaca cerita mbak Winda member KEB, tentang mamanya yang akan menjalani operasi katup jantung. Beliau menerangkan bahwa mamanya begitu kuat menghadapi operasi ini. Masih memikirkan orang lain dan mampu memimpin do'a. Mama mbak Winda juga seorang pendakwah, seorang Ustadzah. Sehingga dengan kekuatan imannya, mampu menghadapi cobaan hidup dengan tampak begitu mudah.

Ada lagi kisah seorang ibu, single parents di Kick Andy. Mendadak ditinggal meninggal suaminya,dengan delapan anak. Beliau murni ibu rumah tangga tanpa penghasilan. Namun, di hari kedua kematian suaminya, beliau berkata di depan anak-anaknya,"sudah cukup kita menangisnya. Kita harus melanjutkan hidup dan mendoakan bapak". Berbekal iman yang kuat dan yakin bahwa rejeki untuk anak-anak yatim akan dimudahkan jalannya. Beliau pun ke tempat saudaranya dan mulai berdagang kain batik tanpa modal. Akhirnya beliau berhasil mengantarkan kedelapan anak-anaknya berhasil studinya, ada yang jadi dokter, pengacara, dsb.

Ah, betapa ketika seorang ibu sangat baik menata keimanannya. Anak-anaknya menjadi berhasil dunia akhirat ya. Seperti ibunda-ibunda hebat tadi.  Semoga saya bisa meneladaninya. Beranjak menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Bersandar ke pada Yang Maha Kuat, maka kita tidak akan lemah. Allahu Akbar.

credit

The Mother is a school that if you prepare well, you will prepare a noble nation

Semoga bermanfaatya.
Dan dalam persahabatan kita ini, mari selalu saling menguatkan ya emak-emak.

Loveyu,
Heni Prasetyorini


Jika 'dia' Mendadak Pergi Untuk Selamanya

9 komentar
Sekali lagi, ada berita seorang suami yang mendadak pergi untuk selama-lamanya. Kali ini adalah seorang ulama muda Uje, yang berita kepergiannya membuat haru pagi ini.

Beberapa bulan yang lalu, berita ini juga ada. Satu dari tetanggaku sendiri. Dua dari teman handycraft. Keduanya mempunyai cerita yang mirip. Suami mereka mendadak jatuh pingsan, lalu meninggal. Konon karena serangan jantung.

Setiap ada berita seperti ini, hatiku berdegup sangat kencang. Rasanya seperti maut begitu dekat. Padahal rencana untuk bertahan hidup atau maju demi masa depan, masih dirancang dan belum dilaksanakan semuanya. Sepertinya rencana itu akan sia-sia saja.

Jam pasir seperti berhenti meluruhkan isinya. Membuat alam semesta harus duduk sejenak, merenungkan apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam hidup ini.

Apa sebenarnya tujuan aku diciptakan?

Tapi, jika benar akhirnya aku juga akan tiada, apakah benar jika aku harus diam saja dan menjalani  hidup segitu-gitunya saja?

Aku merenung dan merenung. Ingin maju apakah salah?
Ingin lebih baik dari hari ini, apakah tanda bahwa kita kurang mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, di hari ini?

Jika aku, sudah menikah, sudah punya anak, sudah mandiri dari orang tua, lalu ingin maju setapak lagi ke depan. Ingin melanjutkan studi, ingin membina sebuah karir agar bisa mandiri, bisa bermanfaat dan bisa menjadikan hal itu tambahan nilai ibadah; apakah aku berlebihan??

Perasaanku biasanya tarik ulur jika mendengar berita kematian. Dan mungkin memang itulah tabiat manusia. Dan memang seperti itulah harusnya perasaan manusia menghadapi hidupnya. Menjalani hidupnya dan mempersiapkan kematiannya.

Menulis hal ini begitu mudah. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak upaya untuk dapat bertahan hidup. Mempertahankan iman, mengendalikan emosi ketika mengurus rumah tangga dan anak-anak, dan segala rutinitas lain yang tampaknya tidak bergerak kemana-mana. Ibadah pun belum pernah bisa sampai di tahap sempurna, khusyu yang tuma'ninah.

Perasaan-perasaan seperti ini sebenarnya melemahkan semangat. Apalagi jika lingkungan kita begitu biasa seperti manusia biasa. Tidak dilingkungan pesantren atau para alim ulama yang begitu terjaga.

Memang benar, jika dibandingkan dengan ulama yang baru saja berpulang dan juga keluarganya itu, jauh sekali posisiku. Tapi aku yakin Alloh SWT mengerti kadar hamba-Nya masing-masing. Dan sangat memperhatikan kesungguhan niat dan proses yang dijalani manusia yang berencana.

Dari sebuah tweet mbak Asma Nadia, penulis bestseller. Beliau mengatakan, tidak ada salahnya kita bersungguh-sungguh mengejar dunia. Asal hal itu tidak menurunkan prioritas kita untuk mengejar akhirat.

Berita meninggal mendadak suami, tentu membuat seorang perempuan jadi ikut cemas. Sebagaimanapun kuat pemahaman bahwa mati adalah urusan Alloh SWT. Bahwa ada anak-anak dan diri sendiri yang harus diteruskan kehidupannya, adalah jadi beban pikiran juga.

Jika seorang perempuan tidak memulai untuk membuka jalan rejeki bagi dirinya sendiri, tentu akan sangat kesulitan jika hal ini menimpanya. Ditinggal oleh sang Kepala Keluarga.

Sebagai istri, sebagai ibu, tentu akan lebih ringan jika kita mempersiapkan diri untuk mandiri menghadapi apapun yang terjadi kelak. Semoga kita semua dimudahkan untuk hal tersebut, diberikan kehidupan yang baik barakah dan dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah [kematian yang baik] amin.

Perempuan. Kita harus kuat.

Loveyu,
Heni Prasetyorini

Memasang Linkwithin di Blog

7 komentar
Sudah lamaaa sekali saya penasaran dengan adanya tautan di bawah blogpost. Seperti ini penampakannya :



















ketika blogwalking dan menemukan hal ini saya penasaran sekali, model template blogger apa yang menyediakan opsi artikel terkait seperti ini. Dan belum juga berhasil. Saya pun tidak tahu kalau istilahnya adalah LINKWITHIN.

Lalu, mbak Shinta Ries dari Kumpulan Emak Blogger menawarkan kami meminta request tutorial kepadanya. Dan alhamdulillah, hari ini dari email jawabannya saya akhirnya bisa memasang linkwithin di blog saya.

Untuk singkatnya, silahkan klik ke http://www.linkwithin.com/learn . Dan ikuti instruksi di dalamnya. JIka sudah berhasil, share dengan saya yaa...

oh ya sepertinya, untuk artikel terkait yang muncul di kotak-kotak kecil itu, jika Labelnya belum banyak isi artikelnya, jadinya yang muncul random/acak. Seperti artikel ini, labelnya Tutorial blog, tetapi artikel terkait malah ultah anak saya dan wire jewelry :D
Tetapi jika di label Sharing Bisnis dll yang sudah banyak isinya, maka artikel terkait ya nyambung di label itu. Apa hal ini juga anda alami teman?

Oke begitu sharing saya kali ini. Sekali lagi terbantu oleh emak-emak yang hebring hebatnya.

Hidup emaakkk....
Loveyuuu

Heni Prasetyorini




Happy Eating Go Langsing

3 komentar
Foto dari sini
Dari acara Motiva Talk di MHTV, tentang konsep Happy Eating untuk mendapatkan kesehatan dari kontrol berat badan.

Yang menarik, cara untuk mengendalikan berat badan ini bukan dengan diet, sedot lemak atau dengan obat-obatan seperti biasanya iklan diet di media.

Happy Eating lebih mengendepankan perasaan, mindfull eating. Yaitu mendalami diri sendiri, memahami diri sendiri apakah benar-benar lapar fisik atau lapar emosi. Dan ketika benar lapar fisik, maka diajarkan untuk makan secukupnya, menikmati makanan dan berhenti sebelum kenyang dengan penuh rasa syukur dan puas.

Founder konsep ini adalah mbak Nunny. Beliau adalah seorang Hypnotherapyst yang fokus pada cara makan yang baik dan benar.

Menurut mbak Nunny, definisi langsing dan ideal setiap orang itu berbeda-beda. Yang pasti kita harus menerima blueprint dari tubuh kita masing-masing dengan penuh rasa syukur. Jika kita memang tercipta secara genetik berpinggul besar, bertulang besar maka jangan meratapi bentuk tubuh kita dan bersikeras akan lebih baik jika menjadi manusia dengan tubuh seperti model tivi.

Bahwa langsing itu adalah proses membuat tubuh kita mempunyai berat badan yang ideal dan baik untuk kesehatan, serta yang lebih penting adalah mempunyai pola makan yang permanen. Sehingga sampai di akhir usia kita pun, kita masih punya berat badan yang bagus, energi yang bagus dan perasaan yang semakin penuh dengan rasa syukur.

Di acara Motiva Talk itu, ada profil dr. Ivon yang badannya tinggi besar. Beliau termasuk peserta Go Langsing Class yang dipandu oleh mbak Nunik. Kalimat dari dr. Ivon ini sangat menarik.
    " Saya menikmati diri saya melangsing. Mengijinkan diri saya melangsing. Ketika ada teman yang memuji atau berkomentar, "Ivon kamu langsing". Maka saya menjawab, oh iya saya memang lebih langsing sekarang. Saya tidak lagi menjawab sebaliknya seperti diet saya kemarin, yaitu, "Oh tidak kok, saya nggak langsing. Ini cuma efek bajunya."  Saya menerima diri saya, tidak fokus pada seberapa lama saya diet. Saya lebih fokus untuk berlatih mengenali sinyal diri saya sendiri apakah saya lapar fisik atau tidak. Saya pun menggunakan kalimat positif, yaitu, "saya mau langsing", bukan lagi, "Saya harus langsing". Menggunakan kata harus itu tidak enak."

Seru sekali ya, sebuah konsep yang benar-benar menarik. Tidak hanya untuk konsep cara makan yang sehat. Tetapi konsep penerimaan diri yang positif, bersyukur dan membina mental agar tetap positif untuk terus maju dan tidak berhenti.

Saya jadi ingat sering mengatakan Harus Harus dan Harus sebagai Target. Yang saya pikir itu adalah kalimat yang ampuh. Padahal sebenarnya, di dalam hati dan kepala, kata HARUS itu sangat membebani.

Lanjut pada Mindfull Eating. Dianjurkan kita untuk semakin terlatih mengenali sinyal tubuh kita apakah kita sedang lapar, capek atau sedih. Dan turutilah kata tubuh kita. Ketika sedang capek ya istirahat. Ketika sedih, ya lakukan hal lain seperti curhat. Jika benar-benar lapar fisik, itulah baru kita makan. Waktu makan pun tidak tergantung pada jam dinding seperti konsep kita selama ini. Sarapan jam 7 pagi, makan siang jam 12 siang, makan malam jam 7 malam. Tetapi sesuai dengan "kata perut" kita. Bukan "kata lidah" kita atau "kata hati" kita.

Intinya, pikiran yang baik mengendalikan diri kita dengan baik.
Dan pikiran yang baik diperoleh dari kata-kata yang positif untuk diri kita.

Teknik lain yang dikatakan mbak Nunik untuk mengendalikan berat badan ideal kita adalah lebih baik kita mempersiapkan bajunya. Misalnya, kita ideal di celana jins ukuran 32. Maka itulah patokan yang mudah. Jika terasa sesak, berarti berat badan kita naik. Cara ini lebih efektif daripada kita menggunakan timbangan badan dalam kilogram. [ah ini membatalkan rencana saya untuk nambah stok baju berbahan kaos, heheeh. Bahan kaos kan melar, bisa-bisa kenaikan berat badan sangat tertutupi]

Acara yang saya lihat hanya setengah saja ini sangat berguna. Kebetulan kok pas ketika saya mulai siap untuk menerima diri saya apa adanya dan menutup telinga pada komentar orang. Sejak SMA semua selalu mengkritik my Big Hip. Semakin berumur, apalagi sudah melahirkan dua anak serta menggunakan alat kontrasepsi, maka tentu saja Hip saya bukannya malah mengecil. Sempat saya begitu gusar dengan komentar orang. Dan begitu salah tingkah jika harus berkumpul di acara umum. Woh, suara itu membunuh ya :D

Tapi yaudinlah. What's wrong with big hip? Nothing's wrong kan.

Maka, konsep Mindfull Eating dari mbak Nunik ini cukup melegakan. Dan saya mencoba mengikutinya sedikit demi sedikit untuk kesehatan dan energi yang cukup dalam beraktivitas. Acara ini juga membuka mata saya lagi, wah wah keren juga ya orang bikin bisnis. Satu konsep sudah bisa jadi ladang rejeki bagi diri sendiri dan orang lain. Keren keren :D

Oke, semoga bermanfaat ya
Loveyu
Heni Prasetyorini

Kisah Anakku ketika Terserang Demam Berdarah

Saya pikir semua pasien dengan hasil tes Anti Dengue positif, wajib di rawat inap, berapapun jumlah trombositnya. Ternyata tidak juga. Seorang teman alumni mengabarkan di fesbuk, bahwa anaknya juga terkena DB, namun dirawat di rumah saja karena trombositnya masih 125ribu.

Wow, saya benar-benar kaget. Trombosit Aldo waktu pertama di tes darah masih 250 ribu, malah jauh diatasnya. Dan tanpa pikir panjang, saya dan suami memutuskan untuk rawat inap. Karena kondisi Aldo waktu itu begitu lemas, demam tinggi, mata merah, badan linu semua dan perutnya sakit. Dia tampak sangat kepanasan dan kehausan. Beberapa kali dia menggigil ketika di rumah dan ketika sedang antri periksa dokter anak.

Tetapi setelah diinfus, Aldo tidak menggigil sama sekali.

Di hari pertama opname, Aldo masih mengalami demam dan mengeluh sakit perut serta kaki pegal sekali. Demamnya sampai 38 derajat. Menurut dokter, periode yang harus dialami penderita DB antara lain demam naik turun, trombosit menurun jadi lemas, sakit perut karena ada pembesaran limpa, rasa sesak di dada, kaki yang linu terutama tungkai kaki. Dan itu semua tidak bisa dihilangkan atau dicegah. Untuk mengurangi rasa sakitnya, dianjurkan untuk minum sebanyak-banyaknya dan pipis sesering mungkin. Minum apa saja boleh, air putih, susu, jus dan sebagainya.

Saya pun memberikan air putih sebanyak-banyaknya, apalagi Aldo pun seperti orang yang selalu kehausan. Sekali minum bisa habis satu botol. Dan saya pun bolak-balik ke kamar mandi untuk mengambilkan pispot.

Di rumah sakit ini, ada mesin pengatur laju cairan infus. Yang dipasang ditiang gantungan infusnya. Akan repot sekali jika harus ke kamar mandi dan menarik tiang beserta mesinnya. Untung saja di setiap ranjang, ada korden besar memutar sehingga bisa ditarik menutupi kami dari pasien lain. Kami tinggal di kamar berisi dua pasien.

Dan begitulah, suka dukanya jika sekamar bergabung dengan pasien lain. Jika usia pasiennya sama, tidak ada masalah berarti. Tapi teman sekamar kami balita semua. Kebayang betapa rewelnya mereka. Belum bisa bicara jadi hanya menangis dan menangis saja. Saya harus menjaga Aldo agar tidak terbangun karena tangisnya. Sempat saya begitu gusar, karena menurut saya ibunya pasien kecil itu tidak berbuat apa-apa untuk menentramkan anaknya. Jadi si anak dibiarkan begitu saja dipegang sang baby sitter, yang galaknya dan kerasnya suaranya itu. Suara bersahut-sahutan, balita menangis, baby sitter marah-marah melarang si kecil menarik selang infus, membenturkan kepalanya sendiri atau menyuruhnya makan. Howala cobaaan bener.

Di hari ketiga, kaki Aldo mulai tidak terasa pegal. Namun diganti dengan rasa gatal yang luar biasa di telapak kaki dan telapak tangan. Dan itu sangat parah di malam hari, sampai Aldo tidak bisa tidur. Saya bantu menggaruk pun, ketika dia sudah tertidur, maka akan mendadak terbangun lagi dan menggosok-gosokkan kakinya ke kasur berulang kali untuk mengatasi gatalnya. Saya tidak bisa bantu apa-apa. Hanya meenyuruhnya memaksakan diri terpejam dan tidur supaya gatalnya tidak terasa.

Ketika hal ini saya sampaikan pada dokter, katanya itu adalah tanda mau sembuh. Biasanya akan tampak bintik merah, seperti di awal. Tetapi karena kulit Aldo coklat gelap banget, jadi bintik merah nggak kelihatan sama sekali. Terlihat sedikit seperti ruam merah di telapak kaki dan tangannya. Semakin hari rasa gatal berkurang, Aldo pun tidak demam sama sekali. Nafsu makan mulai membaik. Tetapi trombositnya masih cenderung turun. Di hari kelima pun belum naik. Saya mulai gelisah dan panik.

Sudah lewat lima hari meninggalkan rumah dan anak saya yang kedua, membuat saya jadi supermelow biasanya. Tiap malam tidak bisa tidur kangen adiknya, si Aji. Kadang tanpa disangka dia menelpon pakai HP neneknya. Saya semakin tidak bisa tidur.

Maunya saya ya, karena sudah tidak demam, dan sakit perut, kaki dan tidak gatal, bisa dilanjutkan rawat jalan di rumah saja. Tetapi dokter bersikeras tidak mau. Saya sempat kecewa. Namun akhirnya sadar juga, daripada memaksa tetapi di rumah jadi drop, siapa tahu kan ? ya lebih baik mencegah hal buruk. Kami pun menurut.

Untuk mengangkat jumlah trombosit, kami gelontor Aldo dengan Sari Kurma dan makan apa saja terutama daging. Eh besoknya masih juga belum naik, hanya tetap. Namun alhamdulillah, nilai tetap itu pun dikasih ijin untuk pulang.

Kami pun meninggalkan rumah sakit, di hari ketujuh. Tepat prediksi dokternya, bahwa DB biasanya punya fase 7  hari mulai terdeteksi panas sampai sembuh.

Kali ini kami berkomitmen penuh untuk lebih menjaga kesehatan. Anak-anak pun makin nurut karena tahu rasanya tidak enak di infus, diambil darah setiap hari dan makan makanan rumah sakit yang rasanya cuma bawang itu :D

Salam sehat semua.


Tambahan :
sepulang dari RS, tetangga dan saudara langsung ribet masalah fogging. Namun setelah bicara dengan bidan tetangga yang diberi tugas mengatasi wabah DB oleh ibu walikota. Fogging bisa tidak efektif, karena hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik nyamuk. Bahan bakarnya solar juga beracun.
Yang lebih efektif adalah membersihkan sendiri Berantas Sarang Nyamuk, di rumah dan lingkungan sekitar. Bak mandi harus disikat sebersih mungkin, disabun, tidak hanya dibilas. Di setiap celah yang mungkin ada timbunan air dan berlumut, itu bisa dijadikan jentik nyamuk bersembunyi.

maka, kami lebih baik begitu. Di rumah dibersihkan sebaik mungkin. Saya rutin fogging sendiri sudut rumah dengan penyemprot nyamuk. Lalu anak-anak setiap selesai mandi, memakai lotion anti nyamuk khusus untuk anak. Yang merk Autan lebih soft dan tidak panas di kulit.

Begitulah, semoga bermanfaat

Anak Sulungku Terkena Demam berdarah



Hari Sabtu siang, 12 April 2013, akhirnya diputuskan agar anak sulungku, masuk rumah sakit untuk rawat inap. Tes darahnya menunjukkan hasil positif pada Tes Anti Dengue. Anakku terkena demam berdarah.

Sungguh diluar dugaan. Saya benar-benar tidak mengira, si sulung ini bisa terkena demam berdarah. Biasanya ketika saya mendengar pasien DB, hati saya ciut, ngeri sekali. Nah sekarang, anak saya sendiri yang mengalaminya.

Dari Tes Darah Lengkap, jumlah trombosit Aldo ini masih tinggi sebenarnya, 250ribu. Dengan range normal antara 100ribu - 400ribu. Namun, dengan adanya wabah DB di Surabaya, dokter menyarankan untuk opname saja.

Kronologi sakitnya Aldo ini sebagai berikut :

Hari Kamis siang, badannya mendadak demam. Tinggi juga, termometer badan menunjukkan angka 39,8. Lalu kuberikan obat puyer penurun panas. Obat puyer ini dari dokter spesialis anak tempat Aldo sakit infeksi virus kurang dari satu bulan yang lalu. Info dari Farmasi, puyer racikan boleh dikonsumsi sampai tiga bulan ke depan. Asalkan tidak ada perubahan warna, bau dan tidak menggumpal.

Puyer ini manjur. Panasnya turun sampai 37,8 derajat.


Malamnya, badan Aldo kembali demam. Dan tinggi sekali sampai 40 derajat. Kembali aku beri puyer dan aku kompres, dahi dan lehernya. Begitu terus sampai hari Jum'at malam.

Selain demam, Aldo juga mengeluh sakit perut. Mulai dari ulu hati, perut sebelah kiri atas dan seluruh perut.  Aku pikir Aldo terkena masuk angin dan maag karena telat makan. Kebetulan hari Kamis itu libur karena ada try out anak kelas 6 SD. Biasanya kalau libur, anakku ini malas makan. Maka aku kerokin punggungnya dengan minyak tawon dan koin, lalu aku balur dengan remasan bawang merah di punggung dan perut. Cara ini biasanya manjur. Tetapi tidak, di Jum'at dini hari malah ada insiden. Aldo ini ke kamar mandi ingin pipis. Ketika akan kembali ke kamar, dia terjatuh di depan kamar mandi sehingga bapaknya kaget. Saya yang baru bisa tidur juga kaget. Sigap saya memberikan puyer demam lagi karena badan Aldo kembali panas. Matanya merah sekali dan dia selalu sangat kehausan. Sekali diambilkan minum segelas besar, langsung diteguk habis. Tumben sekali. Biasanya jika tidur, hanya minum barang seteguk dua teguk saja, ini segelas besar. Perilakunya aneh. 

Bapaknya cemas sekali. Dan ingin saat itu juga berangkat ke rumah sakit. Tetapi aku tidak setuju. Karena di rumah tidak ada asisten rumah tangga atau saudara yang bisa dititipi adiknya Aldo. JIka kami berempat nekad ke rumah sakit dini hari, kemudian harus menunggu prosedur medis di ruang gawat darurat, aku kuatir yang sakit malah semuanya.

Dengan sok tenang sebenarnya, aku putuskan tidak. Besok pagi saja ke rumah sakit. Dan aku jaga kondisi Aldo dengan kompres dan siaga memberikan air putih jika dia mengeluh kehausan. Sambil terkantuk-kantuk, aku pijat kedua kakinya agar tidak terasa linu dan biar dia lebih nyaman untuk tidur. hampir satu jam kemudian, demamnya sudah turun dan dia tidur dengan nyenyak.

Kami pun antri di depan poli dokter spesialis anak. Sejak jam 8 pagi kami duduk disitu. Adiknya Aldo tidak sabar dan ingin pergi ke rumah neneknya. Akhirnya bapaknya mengalah dan mengantarkannya ke sana. Tinggal aku dan Aldo berdua menunggu. Tiba giliran kami, eh dokternya ijin keluar untuk ikut tim operasi Caesar. Aku kaget dan protes, pasalnya setengah jam sebelumnya, Aldo sudah mengeluh kedinginan. Badannya menggigil seperti habis berenang berjam-jam. Kupikir itu karena AC terlalu dingin dan badannya tidak fit. Suster mengukur temperatur badannya, karena hanya 37 derajat, kami disarankan tetap menunggu. Aku dan Aldo pun memilih menunggu di kursi luar, agar hangat. Karena cemas, aku memanggil bapaknya agar segera kembali ke rumah sakit. Baru setengah jam setelah bapaknya datang, Aldo kembali menggigil, dan semakin hebat. Karena kuatir, kami pun melarikannya ke ruang gawat darurat di rumah sakit itu juga.

Di ruang UGD, suster mengatakan bahwa Aldo menggigil karena badannya akan demam tinggi. Dan benar, suhu badannya lalu melonjak menjadi 38 derajat lalu 39 derajat, padahal sudah dimasukkan obat demam dari pantat.
Suster pun segera memanggil dokter spesialis anak tempat kami antri tadi. Dasar mungkin karena banyak pasien, kami yang seharusnya pas di nomer giliran itu tidak diprioritaskan. Dokternya kembali ke poli dan melayani pasien lain, sampai lebih dari satu jam. Aku tidak sabar dan tidak terima juga, karena posisi nomer antrianku seharusnya jadi nomer satu sejak dokter kembali dari ruang operasi. Nekad saja aku mengetuk pintu praktek dokter dan meminta beliau memeriksa Aldo di UGD. Aku tidak beranjak sebelum dokternya melangkah keluar pintu. *emak nekad*

begitulah, akhirnya Aldo opname.

 Allahu Akbar, saya kaget dan cengar-cengir sendiri. Lah, baru sebulan yang lalu adeknya , si Aji, juga opname di rumah sakit ini karena demam dan menggigil terus. Kemudian di diagnosa sakit infeksi virus. Kemarin Aji dirawat di kamar 355. Sekarang Aldo dirawat tepat di sebelahnya, di kamar 353. Ya sudah, agar anak sembuh dan dirawat lebih baik daripada saya rawat sendiri di rumah, maka saya siapkan mental untuk sekali lagi menunggui anak saya rawat inap. Aldo juga nyengir, mungkin untuk menghibur hatinya sendiri dan hati saya, dia bilang "mari kita liburan ya ma,".


Srikandi Blogger Mencetak Emak Blogger yang Makin Powerful

20 komentar
Sulit mengingat kembali kapan pertama kalinya saya mengenal blogger. Sepertinya dari majalah komputer dan mbah Google.

Saya terbilang cukup terlambat mengenal Blog dibanding para pendahulu atau pendiri komunitas Blogger. Karena sejak saya kembali dari Bandung ke Surabaya (2001) lalu beranak-pinak (seperti miauww ya), saya benar-benar mandek internet. Saat itu perhatian kami tercurah habis-habisan untuk menjaga anak kedua saya yang lahir prematur dan usaha kami untuk membuat kedua anak sehat dan rumah tangga stabil. Adanya kemudahan yang diberikan oleh Alloh SWT atas ekonomi kami, akhirnya yang mulai membuka peluang saya berkenalan lagi dengan internet dan akhirnya sampai ke Blogger. Sungguh Alhamdulillah. 

Saya ingat tahun 2009, awal membuat blog ini, saya mengisinya dengan cerita tentang anak saya yang prematur itu tadi dalam cerita Diary Inkubator. Emosi yang saya sandang selama bertahun-tahun "sendirian" mengasuh anak saya itu, saya ungkapkan disana. Sedikit demi sedikit kemudian dunia seperti terbuka untuk saya. Dari blog demi blog orang, saya menemukan hal baru. Yang pertama tentang kepenulisan. Saya mengikuti blog Penulis, mengikuti mailing listnya dan memberanikan diri berinteraksi disana. Saya ingat ketika membagikan cerpen yang saya buat berjudul OEEKK!!!!  , tentang pemberian ASI. Lalu di esok paginya, ada email dari seorang sutradara yang ingin membuatkan film tentang ini. Yang kemudian ketika saya kroscek kembali, beliau masih mencari dana untuk hal itu. Dan karena tidak ada kabar, maka saya membagikan cerpen itu kepada teman saya yang kemudian dia bagikan ke adiknya yang ikut dalam Yayasan Kampanye ASI. Inilah pertama kalinya dunia blog memberi saya sesuatu. 

Blogger berlanjut dengan blogwalking. Saya gemar berkunjung ke blog orang. Selain isinya, template-nya saya juga mengamati widget-nya. Disitu saya biasanya bergerilya membuka semua icon dan link yang tertulis. Maka akhirnya dengan cepat saya menemukan hal baru. Para homeschooler, wireworker, handycrafter, designer grafis dengan template bloggernya dan yang pasti writer itulah yang saya otak-atik. Saya ingat juga, menemukan Kumpulan Emak2 Blogger (KEB) juga dari gambar icon di widget sebuah blog. 

Begitulah,blog memang sangat manjur sebagai ajang aktualisasi diri dan membagi apapun yang kita miliki agar bisa bermanfaat. Saya pun ngeblog semata untuk kembali memberdayakan diri saya sendiri walau hanya bisa dari dalam rumah saja. Namun saya juga sempat mengalami Mental Block untuk ngeblog. Saya benar-benar berhenti mengisi blog saya, menuliskan aktivitas saya karena takut dianggap sok pamer, lebay atau mengumbar cerita pribadi. Saya ketakutan sendiri dan berprasangka buruk terhadap prasangka orang lain yang belum tentu benar. Cukup lama saya mengalami hal ini sampai akhirnya saya bertemu kembali dengan grup KEB di twitter. Dari perbincangan dan pertemuan hangat disana, saya merasa nyaman dan termotivasi untuk ngeblog lagi. Inilah pentingnya komunitas. 

Dari twitter juga, saya mengenal ajang pemilihan Srikandi Blogger 2013. Saya pun mendaftar tanpa menggantungkan harapan sedikitpun. Karena saya lama tidak aktif ngeblog itu tadi. Dan alhamdulillah, penilaian panitia ternyata lain. Apa yang saya bagikan bahkan sering tanpa rasa percaya diri itu, ternyata diperhitungkan juga. Rasa percaya diri saya muncul lagi dengan cepat dan kuat. Saya yakin dari komunitas ini saya bisa mengoptimalkan semua hal yang telah saya pelajari kemarin dan menambahnya lagi di masa depan. 

KEB juga membuat saya tidak lagi menyesali waktu yang tampaknya terbuang sia-sia karena saya tak tentu arah belajar bisnis, kerajinan tangan, menulis dan sebagainya. Karena saya yakin, saya bisa membaginya dengan menjadi kontributor tetap di blog KEB. Itu komitmen yang ingin saya jaga sebagai rasa terima kasih saya pada KEB dengan ajang pemilihan Srikandi Blogger ini. Jika memungkinkan saya pun ingin bertemu rutin dengan para blogger, kopi darat. Untuk saling berbagi motivasi dan ketrampilan yang kita punya baik pada komunitas blogger atau emak lain yang belum melek blogger dan internet.


Bloggeria Vaganza ini muncul lagi tepat ketika saya siap dengan amunisi penuh untuk kembali ke kampus. Cukup membuat suami saya was-was juga sih, karena takut saya tidak fokus belajarnya, hehehe. Tapi saya yakin, semangat mblogger yang muncul lagi ini tidak akan menghalangi niat saya untuk kembali mendalami ilmu kimia dan berkarir di dunia pendidikan dan penelitian kelak. Karena  saya menemukan blog milik ilmuwan perempuan yang membagi cerita sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga, profesor dan pemilik laboratorium. Teladan yang sempurna :-)


Agar saling mendukung, maka saya ingin mengisi blog KEB atau dunia blogger ini dengan tulisan bernada sains agar emak-emak lebih akrab saja dengan istilah sains dan segala mekanismenya dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal ini akan membuat saya terus terpaksa untuk membuka diktat sains saya, hehehe. 

Begitulah, secara pribadi..
Menjadi Srikandi Blogger sangat memberikan saya power lebih untuk menjadi Srikandi Kimya.
Semoga. AMiinn

Di masa depan, saya yakin Komunitas Emak2 Blogger ini akan semakin maju lewat tangan-tangan perkasa para Srikandi Bloggernya dan kehangatan para membernya yang super duper kreatif dan bertenaga surya. Untuk memberikan peluru nuklir pada para emak agar terus menerus memberdayakan dirinya sendiri, membangun jaringan pertemanan dan persaudaraan dan berwujud pada peningkatan produktivitas diri dan keluarga.
Emak yang kuat, keluarga kuat, negara Indonesia pun makin kuat. 


Salam Srikandi Blogger 2013.
Loveyu,
Heni Prasetyorini

Alhamdulillah, masuk jadi 50 Unggulan Srikandi Blogger 2013

1 komentar
Allahu Akbar. 
Seperti mimpi yang datang dengan sukarela, di siang yang mendung, rumah yang bersih dan isi lemari yang rapi [ahaaa mimpinya emak-emak]. 
Dengan sekali klik, saya baru tahu jika dari blog pribadi saya ini, lalu masuk sebagai nominasi 50 Unggulan Srikandi Blogger 2013.

Mimpi apaaa yaaa?? aduuh makasih makmin KEB yang berdiskusi sampai puasa segala ketika merumuskan nominator ini. 

Alhamdulillah, blog saya ada yang baca juga :-D

Informasi lengkap di Blog Kumpulan Emak Blogger



Untuk ke depannya, saya harus lebih baik lagi dalam mengisi blog dan sekaligus menjadi kontributor aktif di blog KEB yang menyelenggarakan pemilihan ini. Semoga berkah dan bermanfaat bagi saya dan banyak orang. Amiin.

*malam ini mimpi indah : gathering di awan sama emak-emak blogger*

Belajar Kimia [Gratis] di Internet

1 komentar
Browsing materi kimia gratisan di internet jadi menu wajib saya. Memanfaatkan dunia internet untuk memudahkan kita, boleh ya. Semoga sharing link yang saya berikan ini tidak menyalahi aturan per-internetan. Jika ya, tolong saya diingatkan ya.


MIT Open Course Ware Massachusetts Institute of Technology

Kuliah Online gratis dari universitas terbaik dunia,
khusus untuk materi kimia buka disini.
untuk materi studi lainnya banyak kok, ada statistik, matematika, biologi, dll. Video dan catatan para dosennya semua bisa dilihat gratis dan diunduh gratis. MIT memang oke :)



Modul Kimia Anorganik ini bisa diunduh gratis disini

sungguh sangat berguna, karena kemarin hunting buku kimia belum nemu
kimia anorganik yang bagus. ini sudah diterjemahkan oleh Dr.Ismunandar
dosen Kimia Anorganik saya waktu di ITB

Bicara tentang pak Ismunandar alias pak Ismu, berikut link video
kuliah Kimia Dasar beliau di Youtube. klik Kuliah Kimia Dasar ITB

Jika dari video Youtube ingin di download. Saya biasanya menggunakan cara ini :
1. buka www.keepvid.com
2. copy link address video di youtube yang mau di download, 
lalu paste ke kotak kosong di www.keepvid.com
klik download
3. di www.keepvid.com akan muncul pilihan Java applet, pilih yang .flv
4. untuk membuka file video ini, download dulu Moyea FLV Downloader, bisa disini


semoga bermanfaat :)
Heni Prasetyorini

Woman In Science Blogwalking

Tidak ada komentar
I Share the websites links .














BLUE LAB COATS





Women in Science





sayangnya belum nemu blogger science dari Indonesia. Nanti akan saya lanjutkan pencariannya :)

2nd Free Beauty Class : Simple Basic Daily Make Up

Tidak ada komentar
Sekali lagi, kumpul emak-emak untuk belajar mempercantik wajah.


cikgu rias-nya yang paling imut 

hahahah kacamatanya  maksa 

hasil make up, lumayan ya 


hasil make up. 
Pakai 2 way cake saja, warna setingkat lebih tua, 
diaplikasikan dengan kuas yang tebal.
lalu ditambah eyeliner, 
rapikan alis 
dan diakhiri lipstik yang saya punya :)
tanpa blush on dan eye shadow.

simple make up
karena di masa depan, saya nggak akan sempat dandan seheboh itu.
Jika ada acara sangat penting untuk dandan, saya tinggal lari ke 
rumah teman saya itu dan minta dirias, gratis, :D

Film : The Odd Life Of Timothy Green

2 komentar
Sebuah bonus luar biasa ketika pergi bersama anak-anak ke toko DVD dan menemukan film yang bagus. Salah satunya film ini, The Odd Life of Timothy Green.

Saya tertarik pada resensi filmnya yang sepertinya akan berhubungan dengan alam, seperti daun, pohon dan hewan-hewan. Keanehan yang tampak dari judulnya, saya pikir bahwa isinya melulu akan kehebatan si anak mengendalikan alam. Seperti Avatar begitu pikir saya.

Setelah menonton filmnya sendirian, kebetulan anak-anak masih sekolah, ternyata film ini bercerita tentang hal lain juga.

Ada sepasang suami istri yang begitu ingin mempunyai anak kandung. Hasil pemeriksaan dokter terbaru membuat sang istri begitu sedih dan menangis hebat di dalam kamar mandi. Lalu untuk menghibur diri, mereka berdua menuliskan di lembaran-lembaran kertas kriteria yang mereka inginkan untuk anak mereka kelak. Mereka juga menuliskan nama yang akan mereka pilih jika anak mereka lahir, baik nama untuk anak laki-laki maupun perempuan.

"Anakku harus suka berkebun," kata istri. Suaminya menggambarkan sebuah daun di kertas.
"Dia harus atletis," kata suami
"Musikal"
"selalu tersenyum dan penuh cinta kepada semua orang"
dan sebagainya

Lembaran-lembaran kertas itu lalu mereka masukkan dalam kotak kayu. Dan kotak itu mereka tanam di halaman depan rumah.

Tak disangka di malam harinya terjadi keajaiban. Seorang anak lelaki muncul dari dalam tanah, dan masuk ke dalam rumahnya.







                                                                                 Mengenalkan diri sebagai Timothy, dengan beberapa daun yang tumbuh di bawah kakinya.

keanehan mulai muncul namun tak mengurangi kegembiraan pasangan itu karena akhirnya mempunyai anak dengan sifat yang sesuai dengan isi lembaran kertas yang mereka tulis sebelumnya.






Timothy menjadi anak yang penuh cinta walau kepada teman yang menjahilinya. Dia suka sekali dengan sinar matahari dan bermain di hutan bersama sahabat perempuannya yang berumur lebih tua. Sampai orang tuanya beranggapan si Timothy ini sedang jatuh cinta kepada perempuan yang lebih tua umurnya dan mereka jadi panik.

Sebuah rahasia yang disimpan Timothy akhirnya terbuka. Bahwa jika daun-daun yang menempel di kakinya gugur, maka waktunya akan berakhir. Dan dia akan menghilang seperti semula. Namun sebelum itu terjadi, Timothy memberikan jasa perubahan di sebuah museum pensil dan pabrik pensil tempat ayah dan ibunya bekerja.

Timothy memberikan ide kepada ayahnya yang mengatakan bahwa pabrik pensil tempatnya akan bangkrut, bahwa untuk membuat pensil baru dari bahan lain. Lalu ayah dan ibunya bereksperimen membuat pensil dari bahan daun. Singkat kata, cara ini berhasil.. Dalam sebuah pertemuan, diputuskan bahwa untuk menyelamatkan pabrik sekaligus alam, akan dibuat pensil dari daun. Sehingga tidak ada lagi pohon-pohon yang akan ditebang sebagai bahan pensil.

Film ini memberikan dua makna. Yaitu betapa berharganya arti seorang anak dalam keluarga. Juga ide untuk menyelamatkan bumi, lewat simbol pensil dari bahan daun.

Saya ingin sekali ada film Indonesia yang berbasis alam dengan cerita sederhana seperti ini.