Podcast Bu Heni

Saat Ibu Rumah Tangga Ngayal Jadi Juragan Minimarket

6 komentar

Kalau dibilang ibu rumah tangga suka banget baper, itu bener sekali. Terutama di bagian ujung dan akhir dari kolom mingguan kalender. Awal bulan dan akhir bulan, *sigh. Saat awal bulan, harusnya kita gembira ria ya, dana segar udah cair. Tapi, jujur saya sering banget baper pas giliran belanja kebutuhan bulanan untuk sembako dan aneka ria jenis sabun. Tiap maju di meja kasir, sering saya mbatin gini,
"dari dulu kok giliran aku aja yang beli dan bayar, kapan giliranku yang jual?"
 Yang artinya, kapan yaa bisa punya minimarket kayak Alfamart gini. Udah adem, bersih, rapi plus selalu disambut dengan kalimat "selamat datang...." lalu dilepas dengan kalimat, "selamat datang kembali...". So sweet kan? :D

koleksi Alfamart.com
Ya ampun Heni, bangun atuh.
Mimpi kok segede langit pengen punya bisnis franchise alfamart. Eh lah, siapa tahu diijabah oleh Sang Penguasa Alam Semesta? iya toh? Apalagi katanya, bermimpi harus sampai setinggi langit. Biar kalau jatuh, masih berada diantara bintang-bintang. Yang artinya, nggak ada salahnya ibu rumah tangga bermimpi jadi juragan minimarket paling hits di Indonesia ini. Siapa tahu ada teman baik hati, mampir lalu ngasih modal, ya kan?
amin
*lalu berdo'a di pojokan kamar :)

FYI ya Gaess..
For Your Information.
Cakep-cakep gini, saya udah pengalaman dagang loh. Biar kata kemarin berkutat sama tabung reaksi dan erlenmeyer. Ketika fix jadi IRT, jiwa dagang saya mulai dipaksa muncul, hehehe.

Enggak kok, serius.
Memang saya keturunan pedagang. Nenek dari ibu saya, gemar berdagang dan kreatif sekali. Kesukaan nenek, yang kami panggil, Mbah Pa, adalah berjualan makanan alias bisnis kuliner. Mbah Pa pernah jualan rujak ulek, buka warung, jualan kue dan es di depan asrama polisi tempat mbah dan ibu saya tinggal.

Ibu saya selain jadi penjahit, juga suka bisnis kuliner. Malah yang paling lama itu bisnis jualan Jamu seduh. Aneka jenis dan merk jamu seduh saya tahu. Cara mengadon jamu juga saya cukup piawai. Bahkan saya dan adik cewek saya, kalau iseng bikin jamu sariawan atau jamu Gadis Remaja. Dibikin sendiri, dikasih madu, diminum sendiri. Iseng-iseng berhadiah kesehatan, hihihi.

Ndilalah alias kebetulan juga, ibu mertua saya penjahit pula. Hadeeh jodoh banget ya, saya dan suami. Sampai profesi ibu kami pun sama.

Nah, sejak saya bertransformasi jadi Ibu Rumah Tangga, saya pun mulai berdagang. Diawali dengan jualan daster milik kakak ipar. Lalu merambah produksi jilbab sendiri dan menjualnya secara online. Sempat ikutan MLM jualan produk madu, tapi gagal total. Lalu membuat aksesoris dari kawat, belajar otodidak sampai ada orang Malaysia yang ingin memesan. Dan dari produk kreatif ini, saya bisa diliput oleh Metro TV Jatim di segmen wideshot Inspirasi Bisnis Kreatif tahun 2013.

Yang intinya adalah, sekali kita berdagang maka virus dagang itu akan melekat erat sampai ke sel DNA. eaaaa...biologis banget siihh Hen.

Beneran, suer. Walaupun sekarang saya milihnya ke jalur digitalpreneur, tetep aja jika ada peluang bisnis maka radar saya akan menyala. Buktinya ya dari kegelisahan saya ketika belanja bahan bulanan di minimarket itu tadi. Gelisah untuk memilih jadi penjual daripada sekedar pembeli. Mimpi setinggi langitnya ya jadi  pemilik bisnis franchise alfamart. Apalagi setelah mengalami pengalaman dagang, serta berkumpul dengan para ahli di bidangnya.

Saya berkesimpulan bahwa berdagang itu tak sekedar nyari duit, nyari untung. Tetapi bisa diniatkan memberikan kemudahan kepada user atau konsumen kita. 

Salah satunya ya seperti minimarket itu tadi. Dengan lebih lengkapnya barang yang tersedia, dengan harga terjangkau, maka konsumen mudah mengakses toko dan memenuhi kebutuhannya. Tidak perlu parkir di tempat yang jauh meliuk-liuk. Cukup jalan kaki beberapa meter atau naik sepeda motor sekitar lima menit, sudah sampai di minimarket.

Kebayang juga saya jadi juragan minimarket, bakal punya banyak teman baru. Karena saya paling seneng nemenin di bagian kasir, lalu ngajak ngobrol orang. Asik gitu, lihat aneka karakter orang dan cara mereka menjawab pertanyaan kita. Terkadang bisa belajar tentang kehidupan tanpa sadar. Yang pasti, di minimarket saya nanti ada spot untuk jualan buku unik dan menarik. Ditambah sesi dongeng tiap Minggu pagi di pelataran minimarket. Aiihh, bakal banyak anak kecil-kecil lucu, imut, ginuk-ginuk.

Amin, Ya Rabb...
Tolong Like, Share dan tulis Amin.
Hihihi...

So, khayalanmu apa?







6 komentar

  1. Sayangnya, aku ga berjiwa dagang. Huhuhu.. Kalau disuruh jualan, yg ada malah cuma balik modal :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udah kepepet bakal bisa ngapain aja kok Ria, termasuk dagang, wkk

      Hapus
  2. Ha ha ha....juragan mah kalau kt dari dulu mbak...:D saya pernah jurangan telur ayam, saya punya 200 ekor lebih ayam kampung, dan 20 bebek..uangnya lumayan..malah bisa bantuin emak buat renovasi dapurnya :)

    BalasHapus
  3. Aduuhh akupun bercita2 punya minimarket ini mba 😆
    Sama, aku ada bakat dagang juga, dan udah lama ngurusin online dan offline shop. Hanya pas udah ada buntut 3 gak kepegang.

    Tapi pengen buka franchise gini juga 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya gitu,kalau dah pernah bisnis dan siap, bakal buka franchise

      Hapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊