Podcast Bu Heni

Beib, Ayo Kita Bulan Madu Ke China

6 komentar

ssst..waspadalah, tulisan ini bisa mengantarkan anda baper luar biasa terutama jika belum ada pasangan halalnya. :)

Di saat menopang dagu, bayangan itu kembali terlintas di kepalaku. Hampir 20 tahun yang lalu, takdir mengantarkan dia sehingga bisa duduk di hadapanku. Wajahnya letih. Dia memakai sweater berwarna biru dongker tua. Ada resleting di bagian dadanya yang tertutup rapat. Apakah dia tidak berkeringat? Karena suasana kereta api saat itu begitu padat.

Aku bercengkerama asyik dengan Anita dan Rini, kedua teman kos yang sama-sama berasal dari Jawa. Sesekali mataku beradu pandang dengannya, lelaki bersweater biru itu. Tapi, tiap kali itu terjadi, dia buru-buru menunduk atau menatap lurus ke depan. Atau membetulkan posisi duduknya yang bersandar di kursi seorang penumpang.

Ini kali kedua, aku akan menempuh perjalanan panjang antara Bandung dan Surabaya dengan naik kereta api Mutiara Selatan. Pertama, aku pergi dari Surabaya bersama ibu, bapak dan pakde. Mereka mengantarkanku yang akan menempuh studi di institut teknologi yang ada di jalan Ganesha.

Sekitar beberapa bulan kemudian, aku kembali naik kereta itu. Tapi kali ini aku akan pulang ke Surabaya, bersama teman kosku, yang berasal dari Jombang dan Nganjuk. Baru saja seperempat perjalanan, aku sudah menangkap kehadirannya. Pemuda itu.

Karena perjalanan sudah mulai terasa membosankan, plus pedagang keliling sudah pada turun, aku mencari kegiatan lain pengalih kejenuhan. Entah karena dorongan apa, kok tiba-tiba aku menyapanya,

"kok duduk di bawah mas, nggak kebagian tiket ya?"

Pemuda itu mengangguk dan tersenyum. Sekali lagi ia membenahi posisi duduknya. Dan kereta pun terus melaju, seiring kami yang bertukar kata menyebutkan nama, sesaat ketika aku akan turun di stasiun Gubeng Surabaya.

"Hen, Heni," sebuah suara memanggil di belakangku.

Aku kaget sekali, tak menyangka akan bertemu lagi di stasiun Bandung, ketika aku kembali lagi sendirian setelah liburan seminggu di rumah.
Tanpa diminta, dia mengangkat dua kerdus oleh-oleh dari ibu dan membantuku sampai masuk ke angkot dan menuju tempat kos.

Seperti mimpi.
Ataukah takdir?
Pertama ketemu di gerbong kereta. Lalu berpisah begitu saja.
Kedua bertemu di ujung pintu gerbong kereta. Bertemu begitu saja.
Apakah Goblin turut andil mempertemukan aku dan dia?
Ya ampun, kisahku ketemu sama jodoh kayak drama Korea aja.

Aku tertawa jika mengingatnya.
Apalagi dia, pemuda bersweater biru yang kemudian menjadi suamiku.
Dia paling demen menceritakan momen aku menyapanya di dalam gerbong kereta itu tadi. Terutama bercerita kepada dua anak lelaki kami yang sudah beranjak remaja.

"mama yang nyapa bapak duluan loh"

Paling sebel kan?
Bisa meruntuhkan pencitraanku sebagai perempuan yang harusnya manis manja meronah. Malu malu tapi mau. Lah kok ini yang menyapa duluan. Mau ditaruh dimana mukaku?
Haduuh...nggak ada penyesalan seberat itu deh.
Ngapaiin juga aku nyapa diaaa.....
Gara-gara GOBLIIIIIN....pasti ini gara-gara kamu Blin !!!

Nggak gini juga sih kejadiannya :) - [ minjem foto dari sini ]


Aih, telat banget kali kalau menyebut penyesalan. Kami sudah menikah hampir 16 tahun. Jika ditotal dengan waktunya proses pra-nikah yang 4 tahun itu, kami udah ketemu hampir 20 tahun. Teruus aja berdua. Nggak pake putus nyambung putus nyambung kayak lagunya Raffi Ahmad di grupnya BBB.

"Kok nggak bosan sih Hen?"
Selaluuu aja. Kayak wajib aja ya, pertanyaan ini muncul di semua temanku kalau udah tau kisah cintaku dengan suamiku ini. SKIP aja deh, SKIP.
Aku ini perempuan SUPER SETIA. Biarpun gaya gerakku tomboy and kayak laki banget , kesetiaanku benar-benar tidak bisa digoyahkan.

Ups, tapi. Dia bosen nggak ya sama aku?

Waduuh, Bebeiib...bosen nggak sama aku Beib?

Biar nggak bosan, kita bulan madu aja yuk Beib. Kita ke CINA. Iya, ayo kita rancang liburan kesana tahun ini. Kita kudu jadi pergi kesana. Sebelum anak sulung kita, beneran terbang ke Cina untuk nerusin kuliah.

Dari Jombang ke Cina

Kebetulan banget, hari Minggu kemarin, aku dan suamiku berkunjung ke calon sekolahnya anakku di daerah Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Tepatnya di SMK TELKOM DARUL ULUM JOMBANG.

Ketika ngobrol dengan Kepala Sekolahnya, beliau mengatakan bahwa di sekolahan ini akan ada projek setelah lulus yang bekerjasama dengan universitas di Cina. Yaitu program beasiswa sekolah saja, atau sekolah sambil bekerja. Anakku langsung senyum tipis dengan binar mata tertarik dengan program itu. Memang dari kecil dia ingin sekali bisa kuliah di luar negeri. Biar merantaunya melebihi bapak dan ibunya gitu.

Nah kan Beib, sebelum anak kita beneran kesana, kita aja yaa yang terbang ke Cina duluan. Kita survey dulu kondisinya disana bagaimana. Kondisi masyarakat muslimnya bagaimana. Tempat ibadahnya gimana. Anak kita bakal mudah nggak nyari makanan halal. Nyari masjid buat sholat, terutama sholat jum'at. Karena dia laki kan wajib jum'atan.


Temanku bilang nih Beib, Cheria Travel ini udah terpercaya banget dijadikan rujukan untuk memfasilitasi niat kita piknik yang MUSLIM Friendly banget. Bakal ditunjukkan rute wisata yang bagus untuk lahir batin kita. Teratur untuk urusan ibadah sehari-hari seperti sholat dan gimana menjaga kebersihan. Plus selalu diberikan link untuk mendapatkan makanan yang halal. 


Cheria Wisata Tour Travel Halal Terlengkap di Indonesia 




Kalau belum jelas, coba klik video ini deh Beib. Makin pengen kan terbang ke China? Ayo beneran kita pergi kesana. Rencana bulan madu kita ke Jogja kan belum terwujud. Ya kan? ya kan?
Kita cuma sempat mampir bentar disana. Lalu nggak bisa kesana sampai anak kita ada dua dan jadi remaja. 

Udah deh, nggak jadi ke Jogjanya. Kita ke China aja dulu. Sekalian memberikan pengalaman pertama menginjak daratan China untuk anak-anak. Biar kalau udah giliran berangkat sendiri kesana, mereka udah lebih pede dan berani. Sekalian juga maksudku nih, kalau kita ikutan Cheria Travel, bisa minta link netoworking ke mereka untuk orang-orang Indonesia yang tinggal di China. Biar anak kita, makin banyak dapat orang dewasa yang bisa jadi jujukan jika terjadi apa-apa gitu loh. 

Nggak usah kuatir Beib, aku dah nemu nih Paket Tour Wisata Halal China


Add caption
Nah, paket Tour China ini jalurnya dari Jakarta ke Beijing. Biar seru, dari Surabaya, kita naik kereta api ke Jakarta. Nah waktu di kereta api itu, kita bikin photoshoot. Reka adegan waktu kamu dan aku ketemu pertama kalinya. Plus ketemu kedua kalinya secara tak sengaja. Lalu naik kereta berdua selama LDR-an itu. Ah pasti asik Beib. Biar anak-anak yang megang kameranya. Sekalian buat mengakrabkan keluarga mini kita ini.

Gimana? setuju ya. Nanti kita bulan madu ke China aja ya. 
Oke, deal !



Lomba Menulis Artikel Cheria Wisata


6 komentar

  1. Wah menarik sekali, berawal dari kereta kini menjadi jodoh, dramatis seperti dama Korea beneran ^_^

    BalasHapus
  2. beb ikut dong beb...
    kalo aku mah gondok ditinggal bebeb ke cina krna piknik kantor. beb, masukin aku ke koper beb...

    BalasHapus
  3. Ya ampun si Goblin pun ikut2 di sini, Goblin di Korea mbak...bukan di Cina *eh ^^v

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊