Podcast Bu Heni

My Hijab Journey

Tidak ada komentar
Hidayah
Kata ini terasa begitu...."mahal".
Terasa begituu....*SULIT*
Rasanya takkan mau menghampiri diriku ini, yang dari kemarin-marin, masih begini-begini saja.
Biasa-biasa saja :
sholat sekedarnya 5 waktu.
tak lanjut bergegas sholat tahajud ketika alarm berbunyi jam 3 dini hari
tak segera menghabiskan hutang puasa di bulan ramadhan
standar
gituuu saja.

Namun, hati kecil ini sering sekali merasa nggak puas dan memarahi diri sendiri.
karena aku ingin sebenarnya meningkatkan keimanan dalam bentuk apapun. Ya ibadahnya , ya menutup auratnya.
Aku ingin menjadi seperti sosok yang menawan di hatiku :
seperti istrinya AA Gym [Teh Ninih]- yang bagiku beliau adalah wanita yang lembut, tangguh, tahan banting sekaligus selalu maju ke depan, apapun yang terjadi. Aku terkesan ketika beliau menjadi mentor di acara Kajian Muslimah ITB, beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih menjadi mahasiswi Kimia ITB.

Aku terkesan dengan bajunya, terus terang. Walaupun tutur kata, tatapan matanya yang teduh, suaranya yang pelan - yakin dan teratur, sungguh juga mengagumkan. Tapi aku masih sangat terkesan pada cara beliau berpakaian. Gamis panjang lebar berlapis, dengan kerudung khas Daarut Tauhid berwarna senada. Manis dan anggun sekali tampaknya. Ingin sekali aku berpakaian seperti itu, feel so free, gitu deh rasanya.

Maka ketika masih kuliah itu pun, aku mencoba-coba dan meniru-niru. Pertama aku coba beli jilbabnya di daerah Dipati Ukur, kalau tidak salah. Di gerai Rabbani - saat itu belum sebesar ini merk Rabbani. Itu sekitar tahun 1999. Wow, 11 tahun yang lalu ya...!!! nggak kerasa.

Aku memakai Jilbab Teh Ninih. Ukurannya gede banget. Sebenarnya nggak cocok dengan gaya berpakaianku yang bercelana panjang. Maka aku memakai rok panjang yang dibuatkan kakakku dari Surabaya.

UUhh...rasanya ribet banget deh. Maklum saja, sejak kecil aku sudah dibiasakan oleh ibu untuk memakai celana panjang. Begitu juga dengan keempat saudara perempuanku lainnya. Alasan ibu waktu itu, karena biar aman. Maklum saja kami tinggal di kota besar, di Surabaya. Notabene banyak kejahatan yang bisa terjadi pada anak perempuan, jika kita tak ekstra waspada menjaga diri.

Nah kebiasaan itu terus terlaksana sampai sekarang. Sampai dua anak lelakiku sudah berumur 8 dan 4 tahun. Aku masih setia bercelana panjang kemana-mana. Jilbab juga makin pendek karena milih praktisnya. Kadang juga repot kudu berjilbab, main meluncur saja ke warung atau toko tetangga untuk membeli krupuk.

Dan..berjalannya waktu...
Kenangan atau bisa disebut sosok seorang Teh NInih ini masih terpancang kuat di mata batinku. Betapa tenang rasanya beliau. Sering aku berangan, kapan ya bisa seperti beliau? dalam hal berpakaian. Entahlah, pakaian ini yang masih saja menjadi PR besar buatku,

Pernah, suatu hari aku bercakap dengan temanku Nora, ketika sama-sama aktif di masjid Salman ITB. Nora ini mahasiswi UNPAD. Gaya berpakaiannya persis Teh Ninih. Dia pun kulihat mempunyai ketenangan air muka yang sama,
aku curahkan isi hatiku pada Nora ini, aku katakan "ingin sekali bisa berpakaian seperti kamu Nora. Rasanya aman dan damai banget deh"

Dan malah dia menjawab dengan kalimat yang diluar dugaanku.
"Hen, harusnya bukan baju yang jadi prioritasmu. Perbaiki dulu ibadahmu dan rasamu kepada Allah SWT"

Aku tercengang beberapa saat, dan itu berlanjut sampai sekarang.
Aku pun melepaskan diri dari angan-angan untuk bergamis dan berjilbab lebar. Aku pun semakin mensahkan diri sebagai perempuan tomboy. Terlebih anakku laki-laki semua , klop deh. Semakin orang mengomentariku, "gagah, kayak cowok, tomboy" hatiku semakin senang.

Pun ketika aku mulai membuka usaha Jilbab. Itu aneh sebenarnya. Karena aku tak peduli dengan berdandan. Bergonta=ganti jilbab, baju, dll, cuek deh. Jaket, kaos oblong, jilbab pendek, celana jins, itu saja seharianku.

Lalu ada beberapa hal yang menelisik hatiku sedikit demi sedikit.
Ketika aku lewat di depan kaca jendela sekolah atau rumah orang dan melihat siluet badanku, aku merasa.."ih, kok kelihatan banget gitu ya...lekuk tubuhku..."
ada rasa malu menyergapku diam-diam. Dan ketika ini kuutarakan kepada suamiku, dia hanya tersenyum.

Semakin hari semakin waktu...
rasa malu itu semakin bertambah besar. Apalagi ketika mendengar komentar anak sulungku, ketika aku berpakaian sedikit pas di rumah, dia sudah protes, "mama kok bajunya malu se?"

Dan...
Hidayah itu pun datang. Terutama ketika aku semakin yakin, bahwa perintah dari TUHAN itu hanya untuk kebaikan MAKHLUK=NYA semata. PAsti.
Sekarang...
Tanpa disuruh siapapun..
Tanpa dipelototin suamiku...karena dia lebih suka aku sadar karena kemauanku sendiri. ...

Semakin hari, aku semakin membenahi busanaku...
Baju, kaos, jilbab yang pendek dan rada ngepas, sudah aku wariskan ke adik iparku.
Kuganti dengan yang ukuran lebih panjang.

Dan itu sekarang kupakai dengan nyaman saja. Tidak merasa ribet sama sekali. Pun ketika di rumah aku sering memakai rok dan gamis. Subhanallah, inikah namanya hidayah itu?

Aku senang dengan perubahan diriku sendiri. Terutama ketika aku ingin sekali agar anak-anakku bisa punya keimanan dan kebiasaaan ibadaha yang lebih baik dariku. Maka aku sering merasa , kalau harus lebih dulu membenahi diri. Apapun itu. Ya sholat, ya bicara, ya semuanya. Aku semakin haus ilmu. Aku semakin ingin menerapkan ini itu. dan Hidayah itu datang

Aku pun sekarang berjilbab lebih baik daripada kemarin.
KEtika belanja, aku berjilbab. Ketika duduk-duduk di teras , aku usahakan berjilbab
Dan ketika berjilbab, aku sudah merasa biasa saja. Tidak merasa gerah dan segera melepas jilbab seperti sebelumnya.

Dan..
ketika kemarin aku sibuk memikirkan, apa komentar tetanggaku nanti ya?
kemarin aku sore-sore nyuapin anak, dengan berpakaian biasa, tanpa jilbab.
Trus aku berjilbab, jadi sok gimana-gimana jangan-jangan nanti aku dianggapnya?...

ternyata...
tidak ada satu pun reaksi negatif kepadaku...setidaknya yang kudengar.
Atau juga karena aku sudah tidak menghiraukannya lagi, karena aku sekarang lebih sibuk untuk membenahi diriku sendiri, agar semakin pantas menjadi teladan untuk anak-anakku.

Oh semoga, kelak anak mantuku bisa lebih baik dariku dari segi keimanan...
semoga kedua anak lelakiku mendapatkan istri yang shalihah dan baik kepadaku dan suamiku.

RITME KERJAKU SAAT INI ^_^

Tidak ada komentar
Terus terang, beberapa bulan ini aku mengalami kemunduran yang sangat pesat di dunia PERBACAAN BUKU dan PENULISAN sesuatu.
Sejak aku memulai USAHA GROSIR JILBAB ORIN ku itu. Waktu, pikiran dan tenagaku tersedot habis-habisan disana.
Untuk :
1. Upload foto produk sekaligus mengedit ini itunya
2. Upload foto ini sekarang ada di 3 tempat : BLOGSPOT, FACEBOOK dan KIOS DAGANG
lumayan melelahkan dan rada membosankan sebenarnya, tapi untunglah ada teknologi
COPY PASTE
3. Untuk promosi
3. Untuk menerima pesanan atau menunggu pesanan :)
Bisa seharian CHATTING, SMS atau bertukar INBOX
4. Setelah ada pesanan,sibuk riwa riwi cek STOK BARANG, nelpon TIKI nanyain Ongkos kirim --- karena website TIKI tidak sip untuk cari ONGKIR, filenya bentuk pdf yang panjaanggg lebar, sementara JNE - mudah cari ongkir di website, tapi jauuhhh dari rumahku, ini dilakukan sembari SMS/CHATTING-an dengan calon pembeli.
5. Selesai, masih mengurus CATATAN ADministratif, supaya ALAMAT , NOMER REKENING, JUMLAH PESANAN tidak salah tulis
6. BErkutat dengan INTERNET BANKING atau SMS BANKING untuk cek transfer
7. Jika pembayaran beres, lalu packing, kasih Bonus sesekali :), dan siap kirim
8. Mengirim Paket pesanan pun menunggu jadwal yang pas dengan rute keluar rumah.
Biasanya setelah mengantar anak sekolah, atau sekalian beli token listrik atau
sebelum menjemput anak sekolah [maklumlah yang dagang kan IBU RUMAH TANGGA ^^]
9. Jika pesanan terkirim, harus segera mengirimkan SMS berisi NOMER RESI.
Terpaksa kembali nunduk sambil mencet-mencet hape, mirip remaja masa kini
10. Beberapa hari kemudian, Kroscek ke Pembeli, apakah paket sudah diterima.
Jika SUDAH = BERES
Jika BELUM dan melewati MAsa Normal = harus kroscek ke Ekspedisi.

Di sela-sela melakukan itu semua, biasanya aku :
1. Melayani anak keduaku, Aji : makan,mandi, main, bacain buku atau ngurus BAB --
fiuhh yang terakhir ini bisa 3x sehari !!! mabok deh
2. Masak dan urusan Dapur
3. Nyuci manual Baju yang bakal error kalau digiling di mesin cuci
4. Njemur baju yang udah setengah kering dari mesin cuci
5. Setrika baju - jika sikon dan mood memungkinkan :)
6. Menyapa tetangga sambil belanja di tukang sayur depan rumah
7. Nyapu rumah, beres-beres sedikit.
Atau kadang kubiarkan saja, kalau Aji dan temannya main dan mengacak-acak rumah
Nanggung dibersihkan juga, sandal n sepatu akan dijajar dari pagar sampai pintu
tamu
8. Siap-siap menjemput anak sulungku Aldo, yang artinya harus membangunkan adiknya
Aji, jika dia ketiduran. Atau memandikan Aji dulu. Atau membuatkan dulu susu.
Atau sibuk membujuk agar mau memakai jaket dan kacamata hitam biar nggak kepanasan
dan kelilipan, karena jemputnya ini jam setengah satu siang. Untuk perjalanan
15 menit naik motor
9. Sesampai di sekolah, kadang menerima SMS customer, sambil ribeet membujuk Aji
biar nggak minta es ini, jajan itu dan mainan ini itu. Lalu menyapa wali murid
lainnya dan membicarakan ekskul pilihan, PR atau remidi atau bahkan harga jilbab
di pasar grosir surabaya [sekalian survey maksudnya, hehehe...]
10. Sampai di rumah, segera ke dapur, untuk makan siang, sambil nengok komputer
kalau masih nyala. Kalau udah dimatikan tadi ya, ngurus anak-anak dulu yang
biasanya dengan semangat memulai acara rebutan kursi, jenis Game di PC, botol
minum, kartu, Stik es krim, mainan dsb...RAME dah pokokna !!!
11. Jika berhasil, maka dua anak ini akan tidur bersamaan. Jika tidak akan lanjut
sampai sore. Dan masuk waktu belajar bersama. Yang artinya : si kakak belajar
sama mama [saya], di adik [harusnya] main sama bapaknya --- tetapi lebih senang
mengganggu kami [kakaknya dan saya] ==== RAME LAGI deh...
12. Urusan makan malam, sholat maghrib, dll...beres...maka menuju tidur..
eh kadang, ada lho sms pesanan masuk jam 9 malam, 10 malam, bahkan 12 malam
[itu kalao saya kebetulan begadang, langsung deh saya jawab]

fiuhh...
baca aja ikutan capek ya?

Anda Ibu RUmah Tangga Murni tanpa PRT...
dan ingin mulai Dagang Online??

Nah seperti inilah kira-kira RITME KERJANYA...

Tiada maksud lain...selain berbagi cerita.....