Diawali dari beberapa peristiwa, yang pada saat itu memacu degup jantung kami berdetak lebih cepat. Lebih tidak beraturan. Membuat kami tersenyum lebar dengan pura-pura tidak cemas. Juga menyembunyikan hal itu dari siapa saja.Saat genting itu, akhirnya berakhir dengan kekalahan di pihak kami. Kalah yang menang, sebenarnya. Karena dari kekalahan itu, kami terbuka untuk bicara kembali. Dari hati ke hati. Walau dengan linangan air mata yang menderas. Hasilnya bisa membuka mata dan hati kami...
Langganan:
Postingan (Atom)