Kendala nomer satu adalah, rumah itu menjadi 4L { LU LAGI LU LAGI}
Alias, semuanya menjadi public area. Tumplek blek jadi satu.
Mau makan, main, baca buku, jualan, packing, mikir, bahkan tidur, semua bareng jadi satu.
Juga, kendala kedua. Anak-anak kecil yang masih suka coret tembok dan tempel kertas gambarannya. MEnjadikan tembok sebagai galeri seni mereka, itu mencegah kami untuk mengecat ulang rumah dan menhiasnya agar lebih rapi. Untuk beberapa bulan atau tahun lagi, saya yakin sudah ada perubahan.
Dan seperti inilah, impianku ingin kuwujudkan.
My own {and husband} bedroom
and My Living Room

disini, tempatku "sendirian" {dengan suami}

ruang tamu yang terang, terbuka dan ramah kepada siapa saja yang datang : my dream
Tidak ada komentar
Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊