Podcast Bu Heni

TOMBOne ATI

Tidak ada komentar
Aa, saya sudah mau menopause. Tapi belum ketemu jodoh. Jika sampai akhir hayat nanti saya belum menikah, apakah tidak apa-apa? Dan saya bisa bertemu dengan jodoh saya di akherat kelak?dan bisa menjadi kifarat dari dosa-dosa saya?

Aa menjawab,
Hidup ini adalah rahasia Alloh. Dan Alloh paling tahu mana yang terbaik untuk kita. Jikalau kita belum mendapat jodoh, Alloh pun tahu bagaimana rasanya hati ketika sedih melihat kawan sudah pada menikah dan menggendong anak. Bagaimana hati begitu sakit, ketika orang tua, saudara dan lingkungan bertanya, “kapan nih menikah?”. Atau betapa pedihnya hati ketika teman yang lama belum bertemu kemudian bertanya,”hei sudah berapa anaknya?”. Padahal menikah aja belum, boro-boro punya anak.

Rasa sedih, nelangsa, perih dan sebagainya itu adalah rasa yang diciptakan oleh Alloh. Untuk membuat manusia teringat lagi, bahwa kepada Alloh-lah manusia itu harus kembali. Dan jika kita ikhlas, lapang dada menerima semua rasa yang tidak enak itu sebagai bagian dari episode hidup kita; serta berusaha keras untuk tetap ada di jalan yang benar dan disukai oleh Alloh, maka ketidak enakan itu bisa menjadi PENGGUGUR DOSA-DOSA KITA. Bahkan ketika ada duri menusuk kaki kita pun, asal kita ridho, itu pun menjadi penggugur dosa kita.


# # #

Formasi ruang yang baru saya ubek-ubek di rumah, ternyata bisa menjadi hawa baru. Menyenangkan, karena radio gede yang selama ini membisu di ruang tamu, menjadi ramai setelah saya pindah di kamar belakang. Yang kami tetapkan sebagai kamar orang tua. Suara radio ini menemani saya di dapur yang berjarak satu kepal saja dari kamar. Alias dibatasi oleh sekat pintu tripleks buatan suami saya sendiri dan jendela kaca bekas bongkaran ruangan lama.

Shubuh itu, radio Delta FM kembali saya putar. Di waktu biasa, lagu-lagu Indonesia diputar nonstop. Nyaris tanpa jeda. Jarang sekali ada iklan atau penyiar yang berbicara. Full music Indonesia. Asyik deh. Nah, kalau shubuh ternyata ada siaran langsung dari Aa Gym, juga pembicara lain yang kala itu adalah ustadz Hilman Rosyad.

Topic yang disampaikan Aa Gym, seperti biasanya yaitu motivasi untuk beribadah lebih baik. Nah kemudian ada sesi Tanya jawab. Aa Gym membacakan surat yang ditujukan kepada beliau. Jawabannya sangat mengena dan menghibur hati saya. Seperti yang saya tulis di ataslah lengkapnya.

Dua kalimat kunci :
1. rasa sedih dan sejawatnya itu adalah rasa yang sengaja diciptakan Alloh untuk membuat kita teringat pada-NYA
2. jika kita ikhlas akan kepedihan itu dan tetap berusaha di jalan Alloh, maka kepedihan itu bisa menjadi PENGGUGUR DOSA kita.

Dua kalimat itu menjadi titik pencerahan untuk saya. Bahwa, beberapa kepahitan yang harus saya telan di masa lalu. Yang tersembunyi dari pandangan manusia lainnya. Ternyata pasti diketahui oleh Alloh. Dan rasa itu, yang ketika sudah mencapai puncak pahitnya, membuat saya akhirnya menyerah dan menerima episode ini. Kemudian ternyata menyerah bukan berarti kalah.

Setelah saya menyerah, dibukakanlah beberapa hal baru yang malah lebih “gue banget”. Jadi, tugas saya selanjutnya adalah, berusaha tetap berada di jalan yang diridhoi Alloh, sehingga kepedihan di masa lalu itu bisa menjadi penggugur dosa saya itu.

Tentang dosa, pahala, Alloh yang Maha Melihat dan Adil dalam memberikan balasan atas perbuatan kita, akan saya uraikan dalam tulisan selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar

Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊