Ceritanya untuk seragam panitia wisuda Taman Kanak-Kanak tempat anak keduaku sekolah, memutuskan untuk berjilbab nila ungu ini kembar semua. Secara untuk hemat dan belajar menjahit, saya dan satu wali murid, nekad membuat Sifon Batwing warna hitam ini.
Nah, supaya baju serba hitam saya ini nggak sepi, maka saya pakailah kalung dan gelang wire ini.
Untuk manik-maniknya, dibungkus dulu dengan kain perca batik. Prosesnya lumayan lama supaya ikatan kainnya kuat. Malah lebih cepat membuat bandul kalung [pendant] yang belakangnya saya pasang jarum bros. Tujuannya agar jika bandul dilepas, bisa dijadikan bros. Atau ketika dipakai jadi kalung pun, jarum bros ini saya pasang tembus ke baju inner, supaya kalungnya 'steady', atau bandulnya tidak lari kesana kemari. Kalungnya lebih antheng dan rapi :)
Nah, untuk bangle ini, beadnya juga dibungkus Perca Batik. Teknik uwer-uwernya baru saya coba sekali itu. Terinspirasi dari gelang wire [entah milik siapa] yang saya pegang dan lihat waktu ada acara Free Workshop Oksidasi Wire Jewelry oleh mbak Kiki Adiwijaya di Surabaya beberapa waktu yang lalu.
Ternyata uwer-uwer zigzag ini, sulit juga. Lamaa sekali baru selesai. Fiuuh. Alhamdulillah, respon yang lihat cukup menentramkan hati. Jadi sepertinya edisi coba-coba sendiri di rumah, ada hasilnya.
Ketika saya pakai gelang ini, seandainya tidak dipasang beads perca batik itu, gelangnya bisa kelihatan seperti gelang emas deh,hehehe
Tidak ada komentar
Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊