Podcast Bu Heni

Film : The Odd Life Of Timothy Green

2 komentar
Sebuah bonus luar biasa ketika pergi bersama anak-anak ke toko DVD dan menemukan film yang bagus. Salah satunya film ini, The Odd Life of Timothy Green.

Saya tertarik pada resensi filmnya yang sepertinya akan berhubungan dengan alam, seperti daun, pohon dan hewan-hewan. Keanehan yang tampak dari judulnya, saya pikir bahwa isinya melulu akan kehebatan si anak mengendalikan alam. Seperti Avatar begitu pikir saya.

Setelah menonton filmnya sendirian, kebetulan anak-anak masih sekolah, ternyata film ini bercerita tentang hal lain juga.

Ada sepasang suami istri yang begitu ingin mempunyai anak kandung. Hasil pemeriksaan dokter terbaru membuat sang istri begitu sedih dan menangis hebat di dalam kamar mandi. Lalu untuk menghibur diri, mereka berdua menuliskan di lembaran-lembaran kertas kriteria yang mereka inginkan untuk anak mereka kelak. Mereka juga menuliskan nama yang akan mereka pilih jika anak mereka lahir, baik nama untuk anak laki-laki maupun perempuan.

"Anakku harus suka berkebun," kata istri. Suaminya menggambarkan sebuah daun di kertas.
"Dia harus atletis," kata suami
"Musikal"
"selalu tersenyum dan penuh cinta kepada semua orang"
dan sebagainya

Lembaran-lembaran kertas itu lalu mereka masukkan dalam kotak kayu. Dan kotak itu mereka tanam di halaman depan rumah.

Tak disangka di malam harinya terjadi keajaiban. Seorang anak lelaki muncul dari dalam tanah, dan masuk ke dalam rumahnya.







                                                                                 Mengenalkan diri sebagai Timothy, dengan beberapa daun yang tumbuh di bawah kakinya.

keanehan mulai muncul namun tak mengurangi kegembiraan pasangan itu karena akhirnya mempunyai anak dengan sifat yang sesuai dengan isi lembaran kertas yang mereka tulis sebelumnya.






Timothy menjadi anak yang penuh cinta walau kepada teman yang menjahilinya. Dia suka sekali dengan sinar matahari dan bermain di hutan bersama sahabat perempuannya yang berumur lebih tua. Sampai orang tuanya beranggapan si Timothy ini sedang jatuh cinta kepada perempuan yang lebih tua umurnya dan mereka jadi panik.

Sebuah rahasia yang disimpan Timothy akhirnya terbuka. Bahwa jika daun-daun yang menempel di kakinya gugur, maka waktunya akan berakhir. Dan dia akan menghilang seperti semula. Namun sebelum itu terjadi, Timothy memberikan jasa perubahan di sebuah museum pensil dan pabrik pensil tempat ayah dan ibunya bekerja.

Timothy memberikan ide kepada ayahnya yang mengatakan bahwa pabrik pensil tempatnya akan bangkrut, bahwa untuk membuat pensil baru dari bahan lain. Lalu ayah dan ibunya bereksperimen membuat pensil dari bahan daun. Singkat kata, cara ini berhasil.. Dalam sebuah pertemuan, diputuskan bahwa untuk menyelamatkan pabrik sekaligus alam, akan dibuat pensil dari daun. Sehingga tidak ada lagi pohon-pohon yang akan ditebang sebagai bahan pensil.

Film ini memberikan dua makna. Yaitu betapa berharganya arti seorang anak dalam keluarga. Juga ide untuk menyelamatkan bumi, lewat simbol pensil dari bahan daun.

Saya ingin sekali ada film Indonesia yang berbasis alam dengan cerita sederhana seperti ini.

2 komentar

  1. Anakku yg kelas 4 nonton ini sendiri, dia suka banget...dan menceritakan isinya dengan manis :)

    BalasHapus
  2. Iya, saya juga suka film ini. Yang membuat saya terharu krna sudah waktunya Timothy utk pergi. 5 bintang besar dari saya utk Film ini

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak dan memberikan komentar.
Pasti lebih menarik jika kita terus ngobrol. Bisa ke facebook: Heni Prasetyorini dan Twitter: @HeniPR. Sampai jumpa disana 😊