3 tips sukses: Mulai dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai sekarang juga
Membuka kursus atau lembaga pendidikan non formal, bukan hal baru bagi saya. Waktu saya SD, sekitar tahun 1990-an, kakak saya membuka kursus komputer, akuntansi dan bahasa Inggris di rumah ibu. Saya sempat "magang" jadi tukang ketik buku modulnya dan mendapat gaji 5 ribu :-D.
Sewaktu saya hamil anak pertama, saya sempat membuka bimbingan belajar untuk anak SD-SMP-SMA dan sebuah usaha jasa pengetikan. Walau usaha ini berhenti karena sesuatu hal, namun keinginan untuk membuat "usaha" serupa terus menyala di hati saya.
Waktu pun bergulir, sampai ilmu saya makin bertambah tanpa terasa. Iya, saya mendapat ilmu dari dunia online, dunia digital. Mulai membuat blog, menjadi blogger, menulis konten digital, membuat dan mengendalikan toko online, mengenal e-learning, digital learning di Teknologi Pendidikan serta terakhir saya belajar pemrograman di kursus Coding Mum.
Inspirasi Membuat Kursus Untuk Perempuan
Dengan keputusan ini, maka saya harus maju sendiri. Jika melihat profil lembaga pendidikan serupa, sepertinya banyak sekali yang harus dipersiapkan dan itu mahal. Ajaib dan mustahil rasanya saya sanggup. Namun saya kembali ingat dua perempuan yang memberikan inspirasi.
Pertama, Bu Aisyah dan profil sekolah gratis khusus anak perempuan yang dikelolanya. Kalau tidak salah lokasinya di daerah Jawa Barat. Dari beliau sebuah nasihat saya catat, "Mendidik Satu Perempuan Artinya Mendidik Satu Generasi".
Kedua, bu Ratih dan kursus rias di Surabaya. Waktu itu saya berkunjung ke rumahnya atas rekomendasi kakak, ketika saya akan menikah dan mencari perias. Rumahnya kecil sekali, masuk gang kecil dan ruwet; bisa dibilang gang tikus. Di rumah kecilnya itu, penuh dengan etalase besar berisi baju pengantin dan perangkat make up. Space untuk tamu, hanya sebuah sofa kecil, itu pun ada beberapa blangkon disana. Yang menarik, di space kecil itu, saya sebagai tamu, harus berbagi tempat dengan dua pasang perempuan yang sedang belajar rias pengantin. Riasannya bagus dan cantik sekali. Menurut bu Ratih, mereka adalah peserta kursus. Dari beliau saya mendapatkan pelajaran, "Memulai Sebuah Kursus Bisa dari Tempat Yang Sederhana".
Dari sini saya mendapatkan inspirasi dan semangat, bahwa sekarang pun saya bisa mulai membuka kursus di rumah. Dengan bekal niat, sebuah netbook mini, televisi dan ruang tamu di rumah sendiri.
Kendala Yang Saya Hadapi
Screenshoot Terbatas Karena Layar Netbook Saya Kurang Besar |
Selain itu, beberapa kali netbook saya nge-hang karena "panas" jika dipakai untuk waktu lama. Teman saya yang programmer, menganjurkan jika di rumah lebih baik menggunakan komputer saja, karena lebih stabil. Namun suami saya bilang, kalau komputer itu butuh listrik yang banyak, juga tempat yang lumayan besar. Sedangkan ukuran space bebas di ruang tamu kami hanya sekitar 3x6 meter. Juga perlu pertimbangan modal keuangan kami masih terbatas dan harus dibagi dengan keperluan lain.
Jadi gimana nih?
Apa niat harus berhenti karena berbagai kendala?
Saya sudah terlatih untuk terus maju walau fasilitas belum ada.
Bondo Nekad, Bonek, Modal Nekad, gitulah maksudnya. Jadi, ayo maju terus....!
Perangkat Komputer Penunjang Bisnis Yang Saya Butuhkan
Analisa kebutuhan komputer yang sudah kami bicarakan adalah, komputer yang spesifikasi-nya bisa untuk pemrograman dan desain grafis, layar lebar, audio bagus untuk merekam tutorial atau presentasi, hemat listrik, hemat tempat, harga terjangkau.
Tabungan pribadi saya tak seberapa, maka harus sangat hati-hati memperhitungkan pengeluarannya. Setelah semedi dan browsing kesana-kemari, alhamdulillah akhirnya saya nemu satu perangkat yang tepat bahkan sangat tepat.
Perangkatnya adalah komputer model baru, canggih, keren, kompak, yaitu PC All in One ASUS Vivo AiO V200IB. PC All in One berbasis Intel Pentium Processor ini dibandrol dengan harga sekitar 5 juta-an. Nah, dari segi harga, sudah cocok, bagaimana spesifikasinya?.
Amaziingg...saya amazing melihat foto produk, video review dan spesifikasinya. This is it, inilah yang saya cari.
PC All In One ASUS Vivo AiO V200IB
PC All in One ASUS Vivo AiO V200IB, gambar dari web https://www.asus.com/AllinOne-PCs/Vivo-AiO-V200IB/ |
Dari video review produknya, saya makin terkiwir-kiwir, jatuh cinta lahir batin, beneran sumpah.
Anak saya sampai heran, kenapa saya jingkrak-jingkrak sambil narik-narik sarung suami saya, saking senengnya. Loh kok sarung sih?
Hehehe, doski baru pulang dari masjid soalnya waktu saya nemu informasi tentang PC All in One ASUS Vivo AiO V200IB ini.
"Mas, mas, lihat lihat nih, cocok dengan yang aku butuhkan untuk bikin kursus!"
"Mas, mas, lihat lihat nih, cocok dengan yang aku butuhkan untuk bikin kursus!"
Semua Yang Saya Butuhkan Ada di PC All in One ASUS Vivo AiO V200IB
Jadi begini, PC All in One itu adalah PC yang CPU-nya udah jadi satu dengan monitornya. Sekilas penampakan seperti monitor saja, atau malah seperti televisi. Nah, PC All In One ASUS V200IB bentuknya kompak, stylish juga kokoh. Bisa diletakkan dengan rapi di rumah saya dengan satu meja panjang. Cukup deh bikin kursus di rumah saya yang mungil.
PC All In One ASUS V200IB ukuran layarnya gede juga; 19,5 inch. Dilengkapi layar LED-baklit yang menawarkan kecerahan sehingga gambar tampak hidup. Sesuai juga dengan kebutuhan saya, untuk membuat rekaman desktop atau merekam diri sendiri sebagai video tutorial. Juga enak untuk kelas digital dengan tele-conference atau video chat. Kursus online makin enak dilakukan dengan layar lebar.
Keren nih, ada juga teknologi layar sentuh 10 jari. Kalau mau edit gambar mudah kan, nggak perlu beli drawing pad lagi. Peserta kursus juga pasti bakal suka. Untuk presentasi juga pasti mudah dan menarik.
Gambar bagus kalau suaranya pelan ya kurang asik kan? jangan kuatir deh. Pakai PC All in One ASUS V200IB ini suaranya ciamik. Teknologi ASUS Sonic Master nya udah built in. Malah bisa diatur 5 mode loh, untuk music, movie, gaming, recording dan speech. Lengkap pokoknya.
Dengan Intel Premium Processor- ASUS V200IB hanya membutuhkan energi yang kecil (hemat listrik) tapi performa tetap bagus. Untuk multitasking juga kuat, perpindahan cepat dan halus. Mau browsing, sekaligus nonton animasi, sambil ngedit video...bisaaaa banget. Ditambah lagi Advanced NIVIDIA Ge Force Graphic 930M yang digunakan. Menampilkan atau membuat video HD bisa lebih cepat. Juga hemat waktu kalau mau mengirimkan foto berkualitas tinggi.
Yang amazing lagi, teknologi NFC nih. Dengan teknologi ini (dari video reviewnya diatas), kita bisa melihat gambar hasil jepretan henpon tanpa perlu kabel data. Cukup henponnya diletakkan seperti di gambar, maka log in dengan tap, dan bisa kita nikmati gambar atau file lain di henpon langsung ke layar monitor. Ajaib ya?
Pernah kagum dengan charger henpon wireless atau tanpa kabel? nah ini dia, di ASUS V200IB bisa dilakukan loh. Kita lagi kerja pake komputer kompak ini, sambil sekalian nge-charge henpon. Nggak pake repot, nggak pake kabel dan beneran meja kita jadi rapi jali. fiuuh, canggih banget sih ASUS..
Jika bekerja di bagian desain grafis, pasti butuh akses file gambar banyak. Juga untuk programmer, itu file codingnya juga gede banget. Biar aman biasanya disimpan di harddisk eksternal. Nah, port USB dari ASUS V200IB ini ada banyak. Bahkan port HDMI juga ada, biar bisa disambungkan ke televisi dengan layar lebih besar, jadi kerjaan mengajar atau presentasi bisa lebih leluasa.
Teknologi pembaca Smart Card juga keren. Biasanya kita nunggu transfer data sampai ngantuk..karena lama. Nah pake ASUS ya gpl deh, ga pake lama.
Pokoknya kerjaan beress tuntass dengan ASUS V200IB
Spesifikasi PC All in One ASUS V200IB ini sesuai dengan materi kursus yang akan saya berikan:
- Materi Microsoft Office untuk bisa buka usaha jasa pengetikan
- Membuat Blog dan mengoptimasikannya
- Membuat konten digital untuk personal atau pengajar (guru)
- Membuat kelas virtual dengan platform digital learning (guru)
- Membuat web design dan belajar front end programming
- Membuat aplikasi berbasis android
Keenam materi digital itu, saya olah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan pemula dan lanjutan (advance). Sementara sasaran peserta selain perempuan pada umumnya (ibu rumah tangga dan profesi lain), juga para pengajar (guru) dan penyelenggara bimbel yang ingin meningkatkan usahanya di ranah digital.
Strategi belajar juga akan menggunakan metode Blended Learning, yaitu kombinasi kelas tatap muka dan kelas online. Peserta bisa mengulang materi belajar secara mandiri di rumah, melalui website dan sumber belajar yang sudah saya siapkan.
Skenario Usaha Ada 3 Tahapan
Perkara perangkat sudah beres, saya tinggal memantapkan desain skenario usaha kursus yang ingin saya kembangkan. Karena harga produk juga sudah ada, mudah bagi saya menghitung rencana bisnis dalam jangka waktu 3-5 sampai 10 tahun ke depan.
Skenarionya begini:
- 1-3 tahun, Tahap Inkubasi.
- 3-5 tahun, Tahap Pemantapan.
- 5-10 tahun, Tahap Pengembangan.
Masa ini, kursus dimulai saat ini juga, dengan perangkat yang ada. Rencananya, saya hanya membutuhkan perangkat berupa:
- PC All in One Asus untuk membuat konten digital/materi kursus dan presentasi (untuk saya pribadi sebagai pengajar).
- Kabel HDMI untuk menyambungkan PC All in One Asus dengan televisi
- Televisi (sudah ada)
- Ruangan (belajar dengan lesehan di lantai).
- Laptop dibawa oleh masing-masing peserta kursus
- Akses internet dengan wifi kabel (sudah ada)
Dari masa inkubasi ini, evaluasi dilakukan untuk memantapkan fokus materi kursus, strategi pengajaran yang sesuai dengan peserta dan perangkat yang dibutuhkan.
Modal untuk penambahan perangkat dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk renovasi ruangan dan tambahan perangkat. Rencananya fasilitas yang akan diwujudkan adalah:
- 6-12 unit PC All in One ASUS untuk peserta
- LCD Proyektor
- Meja panjang untuk peserta dengan sudah disediakan PC All in One Asus
- Akses internet dengan wifi kabel (sudah ada)
- Lokasi masih di rumah
- Pengajar tambahan diambil dari alumni
Di tahap ini kursus sudah mapan, baik dari segi manajemen dan sistem usaha juga dari keuangan. Ada 3 hal yang ingin saya kembangkan dari sini, yaitu Franchise, Kredit PC All in One dan Cafe Coding.
- Franchise adalah projek untuk mereka yang sudah punya modal dan memenuhi ketentuan yang kami berikan. Selain sistem usaha, kami juga menyediakan perangkat berupa PC All in One ASUS, LCD Projector, Kabel HDMI, dll.
- Kredit PC All in One Asus, kami tujukan pada alumni yang ingin mulai membuka usaha sendiri di rumah dengan modal terbatas. Mengingat saya sendiri juga pernah mengalami kendala yang sama ketika akan memulai usaha.
- Cafe Coding adalah projek entertainment dan komunitas alumni yang perlu dijaga loyalitasnya sehingga usaha kursus tetap bertahan lama. Cafe ini berisi spot makanan dan spot ngoding, salah satu materi kursus. Spot ini berisi beberapa unit PC All in One ASUS, yang bisa digunakan oleh pengunjung. Disini juga diberikan ruangan untuk presentasi bagi para komunitas yang ingin membuat workshop atau launching produk baru.
Mengapa 3 tahapan?
Kalau melihat skenario bisnis saya, kesannya lambat ya? 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun.
Hal ini bukan karena saya kurang percaya diri, namun saya memang menyesuaikan langkah. Ibaratnya saya tidak tancap gas pol, melainkan perlahan tapi pasti.
Kenapa?
Tentu saja karena saya masih harus menjadikan anak-anak dalam skala prioritas. Saya ingin bisa membimbing anak dalam belajar sampai di tahapan sekolah yang aman, minimal SMA, baru bisa saya lepas mandiri 100%. Sekarang anak terkecil saya masih berusia 10 tahun masih kelas 4 SD. Jadi 3 tahapan skenario itu saya buat, agar tetap seimbang antara bisnis dan keluarga.
Mengapa hanya perempuan?
Sejak awal saya menyatakan, ingin terlibat dalam projek pengembangan perempuan, baik secara pendidikan dan kemandirian. Selain itu di tahapan inkubasi dan pemantapan, keduanya saya lakukan di rumah. Selain karena saya ingin berbagi untuk perempuan, saya juga harus menjaga kehormatan suami dan keluarga. Akan lebih elok jika interaksi intens terjadi sesama perempuan saja ketika di rumah. Jika usaha sudah berkembang, saya akan meng-handle-nya langsung bersama suami dan dua anak laki-laki saya, maka bisa lebih luas jangkauan peserta kursusnya.
Mengapa di semua tahapan tetap setia dengan PC All in One ASUS?
Dengan suami saja setia, kenapa dengan ASUS enggak?
#eaaa....
Saya sudah percaya dengan kualitas ASUS. Waktu kuliah pasca kemarin, dosen saya, pak B julukannya, sering memamerkan laptopnya pada kami. "Walau semua udah ganti, saya selalu setia sama ASUS. Nih laptop bandel banget!", begitu katanya. Dan beberapa teman juga memilih ASUS. Saya pun yakin takkan salah pilih untuk selalu menggunakan produk ASUS untuk kepentingan pribadi maupun usaha dan bisnis. Recommended windows desktop brand loh nih ASUS.
ASUS Desktops – Most recommended Windows desktop brand.
Apalagi produk ASUS PC All in One yang canggih dan keren itu. Kekuatan komputasinya dapat menunjang bisnis tradisional dengan teknologi terkini berupa layar sentuh 10 jari,
koneksi port serial (COM), modul NFC dan pembaca Smart Card untuk mendukung aplikasi bisnis. Juga, karena bodinya ramping dan kompak, menjadikan produk ini sempurna untuk bisnis yang memiliki keterbatasan ruang area kerja. Cocok sebagai penunjang rencana untuk memulai kursus di rumah minimalis.
Baiklah semua spesifikasi PC All in One ASUS V200IB sudah saya ulik sedemikian rupa. Dan hasilnya sesuai banget dengan kebutuhan saya membuat kursus. Alhamdulillah, untung saya ketemu ASUS. Sudah kebayang kelak kursus saya pasti bisa berjalan asyik, seru, menarik dan maknyuuss. |